Selasa, 29 Desember 2015

Memilih Pomade yang cocok

Tidak Disarankan Menggunakan Pomade seperti saya
dengan hold yang sangat kuat dan tahan cuaca
memilih dan membeli pomade sesuai dengan tipe rambut yang kita miliki sebagai berikut.


1. Tentukan jenis pomade, ada 2 jenis pomade :

Water based
Jenis pomade ini memiliki daya rekat/ketahanan yang cukup baik dan mudah untuk dibersihkan dengan air. Bukan berarti semua pomade water based daya rekatnya rendah ya, ada beberapa produk pomade yang daya rekatnya sangat kuat. Untuk pomade jenis ini juga sangat cocok bagi Anda yang banyak menghabiskan kegiatan di indoor

Oil based
Jenis pomade ini memiliki daya rekat/ketahanan yang cukup tinggi dan kuat namun cukup sulit untuk dibersihkan dengan air. Bukan berati tidak bisa dihilangkan ya, (Terkait: Tips Membersihkan pomade). Pomade oil based ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki kegiatan di outdoor.

2. Tentukan daya rekat dan daya kilap yang dibutuhkan.

Pilihlah pomade yang memberikan daya rekat dan daya kilap yang dibutuhkan. Biasanya, setiap pomade memiliki skala daya rekat (Hold) dan daya kilap (Shine) tersendiri. Bila Anda membutuhkan pomade dengan daya kilap tinggi, tentu pilih pomade yang memiliki shine lebih inggi dari pada holdnya atau jika menginginkan keduanya, bisa memilih tingkat hold dan shine yang sama.

3. Pilih wangi pomade sesuai selera.

Wangi merupakan ciri khas dari pomade, ada beberapa pomade yang memiliki wangi enak dan tidak enak. Biasanya ini juga tergantung dari harga ya, semakin tinggi harga semakin baik juga wanginya. Tapi tidak memungkinkan juga harga yang murah wanginya tidak enak ya, itu semua tergantung selera masing-masing.

4. Tentukan pomade sesuai tipe rambut.

Untuk tipe rambut yang lurus dan mudah untuk 'ditata' cukup memilih jenis pomade yang tidak begitu ekstra hold.

Sebaliknya, untuk tipe rambut yang bergelombang ataupun ikal sangat disarankan menggunakan pomade ekstra hold atau kerekatan yang cukup kuat.


Contoh Essay dan Format Penulisan Essay untuk Tugas Bahasa Indonesia Ataupun Lomba dsb

font: Times New Roman No.12
Margin : atas-bawah-kiri-kanan=4-3-3-2.5
kritik dan saran silahkan ketik pada kolom komentar, komentar yang bersifat membangun di butuhkan karena saya juga masih dalam tahap belajar.
_________________________________________________________________________________

Kontribusiku bagi Indonesia
Kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya

oleh: Dimas Arief Wicaksono 

            Saya adalah orang yang mempunyai antusias yang sangat tinggi. Saya selalu bersemangat mengikuti kegiatan yang menurut saya bermanfaat. Hal ini di buktikan dengan keaktifan saya di beberapa organisasi yang cukup tinggi. Jiwa antusias yang saya miliki membuat saaya selalu semangat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan. Menurut saya kegiatan bermanfaat yang melibatkan tim itu sangat menyenangkan dan menantang.
            Kontribusi saya yang berhubungan dengan orang banyak saya mulai ketika saya duduk di sekolah menengah pertama. Saat saya duduk di sekolah menengah pertama saya sudah menjadi wakil ketua OSIS. Saya menjalani semua kegiatan dengan penuh semangat. Teman-teman mempercayai kinerja saya sebagai anggota OSIS.  Selama tiga tahun saya tetap menduduki posisi sebagai wakil ketua OSIS.
            Banyak kegiatan yang saya ikuti ketika saya duduk di sekolah menengah pertama. Saya cukup bangga dengan kegiatan berupa lomba. Bagi saya lomba lomba yang saya ikuti bisa menumbuhkan motivasi bagi teman-teman saya dan mengharumkan nama sekolah. Beberapa lomba yang saya ikuti adalah lomba cerdas cermat, lomba nasyid, dan lomba gerak jalan yang kemudian semuanya berhasil meraih peringkat pertama meskipun hanya tingkat kecamatan.
            Saya tetap aktif menjalankan kegiatan OSIS hingga sekolah menengah atas. Saya aktif di berbagai kegiatan OSIS. Saya ikut studi banding ke salah satu sekolah yang dinilai cukup baik untuk di pelajari dan di terapkan beberapa program yang di nilai baik. Kegiatan lain yang saya lakukan yaitu bersama anggota OSIS yang lain membangun Green House di sekolah. Green House adalah sebuah ruangan terbuka yang berisi berbagai tumbuhan yang menghasilkan.
            Saya melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran salah satu  perguruan tinggi swasta di Pekanbaru. Saya berasal dari keluarga yang mayoritas bekerja di bidang kesehatan. Hal ini memotivasi saya untuk mengambil jurusan kesehatan. Selain itu, jiwa antusias dan jiwa sosial saya yang tinggi turut mendorong saya mengambil jurusan tersebut.
            Kontribusi saya di perguruan tinggi di mulai saat saya mengikuti kegiatan himpunan mahasiswa kedokteran. Meskipun belum tergabung dalam keanggotaan himpunan mahasiswa, saya terbilang aktif dalam kegiatan himpunan tersebut. Salah satu kegiatan yang menurut saya paling berguna adalah ikut serta melakukan kegiatan di stand kedokteran pada acara car-free day setiap minggunya. Kegiatan yang di lakukan adalah cek tekanan darah, cek gula darah, cek kolesterol. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat terasa manfaatnya terutama dalam pamahaman perkuliahan dan praktek. Terbukti dari IPK terakhir yang memuaskan yaitu 3,54.
            Kontribusi besar lain yang telah saya lakukan adalah turut serta menjadi panitia seminar nasional tentang  Obstetri dan Ginekologi. Kerja keras dan jiwa antusias yang saya miliki membuat saya dipercaya untuk menjadi anggota kepanitiaan sebagai seksi acara. Kerja sama yang baik membuat acara berjalan nyaris sempurna. Seminar nasional ini saya jadikan sebuah pelajaran awal dalam menjalani tugas dengan tanggung jawab yang cukup besar.
            Salah satu organisasi yang saya ikuti  adalah IPPMR atau Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Reteh. Kontribusi yang saya lakukan adalah aktif mengikuti kegiatan IPPMR. Program kerja yang telah di laksanakan IPPMR adalah penyuluhan tentang perguruan tinggi di sekolah-sekolah  Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Program kerja IPPMR yang lain adalah mengadakan bimbingan belajar gratis bagi tamatan SMA Reteh yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Kemudian beberapa program kecil lainnya seperti mengadakan pertandingan futsal, buka bersama di bulan Ramadhan dan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan.
            Saat ini saya sedang menjalani kuliah di jurusan Teknik Sipil Universitas Riau. Saya sudah berhenti dari perguruan tinggi sebelumnya karena masalah finansial. Teknik Sipil adalah salah satu pilihan saya karena saya juga pernah bercita-cita bekerja di proyek pembangunan dan ditambah lagi saya suka bekerja dalam tim.
            Kontribusi yang saya lakukan pada tahap permulaan ini adalah belajar dengan giat. Teknik sipil adalah jurusan dengan tanggung jawab yang besar sehingga di butuhkan keahlian yang tinggi. Dibutuhkan usaha ekstra agar mengerti dan bisa mengikuti pelajaran yang berkenaan dengan orang banyak ini. Dengan giat dan tekun dalam belajar saya yakin bisa mengikuti kuliah dengan lancar.
            Kontribusi yang ingin saya lakukan adalah melakukan kegiatan  yang bermanfaat bagi saya sendiri dan orang lain. Selama kegiatan yang saya lakukan tidak mengganggu perkuliahan dan bersifat baik maka akan saya ikuti. Kegiatan yang saya sukai adalah kegiatan yang berhubungan dengan jurusan saya saat ini. Kegiatan yang berkaitan dengan jurusan akan mempermudah pemahaman dalam perkuliahan.

            Ke depannya saya sangat merencanakan karir saya dalam bidang ilmu sipil. Saya cenderung ingin bekerja di lapangan daripada bekerja di ruangan kantor. Saya ingin kembali ke daerah asal saya di  Kecamatan Reteh yang pembangunannya masih sangat minim. Saya ingin berkontribusi dalam membangun infrastruktur daerah asal saya yang kebanyakan dipegang oleh kontraktor yang bukan sarjana sipil. 

Penyelidikan Geologi : Metode Geolistrik

A. Definisi dan Tujuan
            Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik bumi dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi.  
            Penyelidikan Geologi dengan menggunakan metode geolistrik bertujuan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer ini mempunyai ‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.
            Salain kegunaan tersebut, Geolistrik dipakai untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman ‘bedrock’ untuk fondasi bangunan. Metoda geolistrik juga digunakan untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

B. Tata Cara
            Dalam penyelidikan geolistrik ada beberapa tahapan kegiatan yang perlu dilaksanakan, meliputi penentuan titik ukur, persiapan peralatan, dan kegiatan lapangan (pengambilan data, pengolahan data). Penentuan rencana dan pengukuran titik-titik ukur geolistrik harus mengikuti persyaratan tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan data yang baik serta mewakili suatu wilayah prospek. Demikian juga, pada saat pengambilan data/pengukuran di lapangan harus mengikuti persyaratan dan tatacara tertentu untuk mendapatkan data lapangan yang baik, terhindar dari gangguan (noise) dan aman (dari petir, hujan dsb).
a. Penentuan dan Pengukuran Titik Ukur
            Rencana titik ukur geolistrik ditentukan sebelum keberangkatan ke lapangan dan harus memenuhi kriteria:
(1)              Penentuan titik ukur harus memperhatikan kondisi geologi misalnya posisi lintasan titik ukur memotong arah struktur geologi dengan mempertimbangkan faktor kesulitan medan (topografi). 
(2)              Distribusi titik ukur tersusun dalam lintasan-lintasan sehingga membentuk grid, kecuali pada medan (topografi) yang tidak memungkinkan dilakukan pengukuran geolistrik maka dapat dipindahkan ke tempat lain.
(3)              Setiap lintasan diusahakan membentuk garis lurus dengan deviasi maksimum sebesar 20o.
(4)              Titik pengukuran untuk data sounding umumnya berada pada daerah yang dianggap prospek dan ingin diketahui lapisannya secara lebih detail.

b. Peralatan Geolistrik
Peralatan geolistrik terdiri dari perangkat alat pengirim arus (transmitter), penerima potensial (receiver), dan alat penunjang (accessories).
(1)              Perangkat alat pengirim arus
       Terdiri dari pembangkit arus DC atau arus AC dengan frekuensi sangat rendah (<20 10.000="" 1="" 4="" 75="" ac="" alat="" ampermeter="" arah="" arus.="" arus="" atas="" atau="" bacaan="" baik="" baja="" berfungsi="" berupa="" besi="" cm.="" dalam="" dan="" dapat="" daya="" dengan="" di="" dibutuhkan="" dihubungkan="" dikirim="" dilengkapi="" elektroda="" frekuensi="" harus="" hingga="" hz="" kabel="" ke="" ketelitian="" ketiga="" konduktivitas="" kva.="" lapangan.="" listrik="" logam="" ma.="" ma="" membalikkan="" membangkitkan="" mempunyai="" mengeluarkan="" mengirim="" merupakan="" o:p="" pada="" panjang="" pembalik="" pembangkit="" pengirim="" pengukuran="" perangkat="" rendah="" rentang="" saat="" sangat="" searah="" sekitar="" sekurang-kurangnya="" seperti="" serta="" sumber="" tanah.="" tembaga="" tersebut="" untuk="" yang="">
(2)              Perangkat alat penerima potensial
       Terdiri dari voltmeter, penyelaras (kompensator), dan elektroda potensial. Voltmeter mempunyai rentang bacaan antara 0,001 mVolt s.d. 100 Volt dengan faktor kesalahan kurang dari 5%; mempunyai input impedansi ± 1 MW. Kompensator yang mampu menghilangkan pengaruh dari potensial alam (self potensial). Elektroda potensial berupa pot non polarisasi dengan porositas yang baik, dan dirangkai dengan batang yang biasanya menggunakan bahan tembaga sebagai alat penghubung dengan voltmeter/kompensator.
(3)              Peralatan Penunjang.
       Selain peralatan utama, dalam pengukuran geolistrik juga dibutuhkan beberapa peralatan penunjang untuk mempermudah kegiatan di lapangan, yaitu radio komunikasi (Handy Talky), kertas grafik Log-log, lempung (bentonit) bila diperlukan, gendongan (carry bone), tool kit dan multimeter. Alat penunjang lain meliputi alat keselamatan kerja, seperti tenda pelindung panas dan hujan, masker gas, sepatu lapangan, topi pelindung kepala (helm), jas hujan, dll. Alat lain termasuk alat penghitung/kalkulator, alat tulis.

c. Kegiatan Lapangan
Kegiatan pengambilan data di lapangan meliputi persyaratan dan tata cara pengambilan data, yang dibutuhkan untuk mengatur pengambilan data lapangan sehingga didapatkan hasil yang baik. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pengambilan data geolistrik, diantaranya:
(1)              Sebelum pengukuran harus dilakukan pengenalan medan lapangan untuk mengetahui strategi pengukuran yang efisien dan efektif.
(2)              Pengambilan data dilakukan pada titik ukur yang telah direncanakan.
(3)              Persiapan alat ukur geolistrik wajib dilakukan untuk memastikan bahwa peralatan dapat berfungsi dengan baik dan lengkap (disesuaikan dengan kebutuhan).
(4)              Data yang dibaca di lapangan berupa kuat arus listrik dan beda potensial.
(5)              Data yang dibutuhkan wajib dicatat sesuai format data.
Perlu diperhatikan, bahwa pengambilan data tidak boleh dilakukan atau sebaiknya dihindarkan dari:
(1)               Terdapat kebocoran arus listrik pada saat pengukuran.
(2)               Kondisi hujan sehingga mempengaruhi hasil pengukuran ataupun membahayakan jiwa para petugas.
(3)               Pengaruh induksi arus listrik tegangan tinggi (PLN, generator listrik, mesin pabrik, dan lain-lain).
(4)               Aliran air (selokan maupun pipa air) yang menimbulkan polarisasi arus.
Secara umum kegiatan pengukuran atau pengambilan data geolistrik di lapangan terdiri dari pengesetan (setting) dan pembacaan alat. Tata cara pengambilan data pemetaan tahanan jenis (mapping) diuraikan di bawah ini:
(1)              Kabel arus dibentangkan searah dengan lintasan melalui titik-titik ukur yang telah ditentukan, panjang kabel sekurang-kurangnya 2 kali bentangan AB/2 maksimum (2 x AB/2 maksimum). 
(2)              Elektroda potensial (M,N) ditanam di tanah. Untuk mendapatkan kontak yang bagus dengan tanah, lubang tanah perlu dibersihkan dari pengotor (tanaman, batuan, dan lain-lain). Jika lubang tanah kering, maka perlu disiram dengan air dan/atau jika lubang berada di atas batuan, maka perlu ditutup dengan lempung basah.
(3)              Perangkat alat pengirim arus dan penerima potensial dipersiapkan terpisah di sekitar titik ukur. Perangkat pengirim arus harus dijauhkan dari lokasi pemasangan elektroda potensial (porouspot).
(4)              Perangkat pengirim arus dihubungkan dengan elektroda arus melalui kabel dan bentangan kabel diusahakan tidak menempel tanah.
(5)              Perangkat penerima potensial dihubungkan dengan elektroda potensial melalui kabel. Kabel potensial diusahakan tidak berdekatan dengan kabel arus.
(6)              Kontak elektroda potensial harus dites dengan mengukur tahanan listriknya dan diusahakan memberikan harga <1 2.="" besar="" cara="" dengan="" diperbaiki="" harus="" jika="" kohm.="" kontak="" maka="" masih="" o:p="" pada="" poin="" seperti="">
(7)              Elektroda arus (A,B) ditanam di tanah sehingga tercapai kontak arus listrik yang bagus pada bentangan AB/2 yang sudah ditentukan. Kontak elektroda arus (A,B) dites dengan mengukur tahanan listriknya dan diusahakan memberikan harga <1 air="" atau="" baik="" belum="" bila="" cara="" dengan="" didapat="" diperbaiki="" dipindahkan="" elektroda="" harus="" jika="" ke="" kohm.="" kontak="" lapisan="" maka="" memiliki="" menyiram="" o:p="" tanah="" tanahnya="" tebal.="" tempat="" tipis="" yang="">
(8)              Kabel arus dipastikan tidak mengalami kebocoran. Kebocoran biasanya disebabkan oleh adanya kontak antara kabel yang terkelupas dengan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik (tanah basah, pohon basah, air, dan lain-lain). Untuk melihat adanya kebocoran dapat dilakukan dengan memutuskan hubungan kabel dengan elektroda arus, kemudian mengukur tahanannya. Apabila setelah hubungan kabel diputus masih terdapat nilai tahanan berarti ada kebocoran.
(9)              Arus listrik dialirkan dari sumber arus ke titik A dan B secara bergantian dengan perioda 5 – 10 detik. Besarnya arus listrik yang dialirkan melalui elektroda arus disesuaikan dengan jarak bentangan AB/2, semakin besar bentangan maka semakin besar arus yang dialirkan. Biasanya pada kenaikan jarak bentangan kabel sepanjang 1 meter setara dengan kenaikan arus 1 mA.
            Data yang dibaca pada alat pengukuran geolistrik berupa kuat arus (mA) dan selisih potensial (V).

            Nilai tahanan jenis semu diplot pada kertas grafik log-log untuk melihat kualitas data. Jika garis antara dua titik membentuk sudut lebih dari 45o terhadap garis datar, maka dilakukan pengulangan pengambilan data. Pada saat akan melakukan pengukuran ulang perlu diperiksa kembali tahanan elektroda potensial dan elektroda arus untuk meyakinkan bahwa kontak elektroda bagus. Untuk mendapatkan data dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi maka pembacaan data dilakukan beberapa kali (biasanya 5 kali).