Sabtu, 21 Februari 2015

Prostodonsia: GTSL (gigi Tiruan Sebagian Lepasan) & GTC (Gigi Tiruan Cekat)


Gigi tiruan sebagian lepasan
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
1. Definisi Mengenai Ilmu Prostetik, prostodonsia
Prostodontics diterjemahkan sebagai prostodonsi atau prostodonsia yaitu ilmu geligi tiruan atau ilmu gigi tiruan. Menurut ADA (Amnerican Dental Association), prostodonsi adalah ilmu dan seni pembuatan suatu penggantian yang padan (=sesuai) bagi hilangnya bagian korona gigi, satu atau lebih gigi asli yang hilang serta jaringan disekitarnya agar supaya fungsi, penampilan, rasa nyaman dan kesehatan yang terganggu karenanya dapat dipulihkan.
Protesa (=prosthesis) dimaksudkan suatu penggantian buatan atau tiruan yang dibuat untuk menggantikan salah satu bagian tubuh yang hilang atau memang lahir tidak ada; misalnya tangan, kaki, mata, dsb.
Prostetik (=prosthetics) adalah seni dan ilmu yang bersangkutan dengan pembuatan, pemasangan dan perawatarn dengan suatu protesa.
CABANG ILMU PROSTODONSIA
1.       Prostodonsia Lepasan (Ilmu Geligi Tiruan Lepasan=Removable Prosthodontics)
2.       Prostodonsi Cekat ( Ilmu geligi Tiruan cekat= Fixed Prosthodontics)
3.       Prostetik Maxilo Fasial ( Maxillo Facial Prosthetics = prostetik yang berhubungan mengenai wajah dan tulang rahang)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Prostodontics (Gigi Tiruan)
Gigi Tiruan (denture) adalah Suatu bentukan gigi yang menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan atau jaringan pendukungnya. Gigi tiruan cekat merupakan piranti prostetik permanen yang melekat pada gigi yang masih tersisa, yang menggantikan satu atau lebih kehilangan gigi. Jenis restorasi   ini   telah   lama   disebut   dengan   gigi tiruan   jembatan   (Shilingburg, dkk,1997).


2. Pembagian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan jaringan Pendukung
Berdasarkan jaringan pendukung
a. Tooth borne, yaitu pendukung gigi tiruan adalah gigi asli
b. Tooth tissue borne, yaitu pendukung  gigitiruan adalah gigi dan jaringan lunak
3. Perbedaan Gigi tiruan sebagan lepasan dan gigi tiruan cekat
1.       Gigi Tiruan Cekat (GTC)
Adalah pembuatan Gigi Tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi.
2.       Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTS)
Adalah Gigi Tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan/atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi dan/atau mukosa yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali. (Glossary of Prosthodontic terms, 1987).
Gigi Tiruan Sebagian
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, gigi tiruan dapat berupa gigi tiruan lepasan ataupun cekat. Gigi tiruan sebagian umumnya terdiri dari elemen gigi tiruan dari akrilik yang dilekatkan ke basis resin akrilik (semacam plastik) yang berwarna merah muda menyerupai gusi.  Selain menggunakan basis akrilik, bisa juga menggunakan kerangka logam, yang menawarkan kelebihan yang lebih banyak dibandingkan gigi tiruan dengan basis akrilik.
  • Gigi tiruan sebagian lepasan


Gigi tiruan sebagian lepas untuk rahang atas, elemen gigi dari akrilik dengan kerangka logam (metal partial denture). Gigi tiruan jenis ini relatif lebih nyaman bagi pasien.
(www.youngfamilydentistry.org)
Gigi tiruan sebagian lepas untuk rahang atas,   dengan basis akrilik yang berwarna merah muda, menyerupai gusi, dengan bantuan cengkeram dari logam yang akan memegang gigi penjangkaran supaya gigi tiruan tidak akan lepas saat pasien mengunyah makanan
(www.drjoygraham.com)
Gigi tiruan sebagian cekat
Gigi tiruan jenis ini tidak dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien karena dicekatkan ke gigi dengan menggunakan semen kedokteran gigi, lebih dikenal dengan istilah mahkota tiruan / dental crown dan mahkota tiruan jembatan /dental bridge.
  • Mahkota tiruan (dental crown)
Crown dibuat pada kasus dimana mahkota gigi sudah rusak, atau pada gigi yang sudah dirawat saluran akar.Crown menutupi seluruh bagian mahkota gigi yang sebelumnya sudah diasah terlebih dahulu. 

Ilustrasi mahkota tiruan penuh pada gigi depan rahang atas. Gigi yang akan dipasang crown terlebih dulu diasah, kemudian crown dilekatkan dengan menggunakan semen khusus kedokteran gigi
  • Mahkota tiruan jembatan (dental bridge)
Bridge dibuat untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang, dengan  menggunakan gigi di sebelah gigi yang hilang sebagai penjangkaran. Gigi di sebelah gigi yang hilang akan diasah, lalu dipasangkan mahkota tiruan.

Crown dapat terbuat dari logam (all metal), porselen (all porcelain), resin akrilik, atau paduan logam dengan porselen (porcelain-fused-to-metal crown/PFM) atau bahan resin komposit dengan penguatan fiber. Yang paling sering digunakan adalah PFM crown, karena paling menyerupai tampilan gigi asli dengan kekuatan yang baik untuk menahan tekanan kunyah


4. Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Menurut Prayitno (dalam Taqwim 2008), tujuan dari perawatan gigi tiruan jembatan yaitu :
1.      Mencari Keserasian oklusi.
Harus ada keserasian geligi terhadap sendi temporomandibula. Ini terjadi kalau mandibula dapat menutup langsung dalam oklusi sentris tanpa danya kontak prematur mandibula. Jadi terdapat keserasian antara geligi dengan sendi dan otot kunyah. Keadaan seperti ini disebut keserasian oklusi.

2.      Peningkatan Fungsi Bicara / Fonetik Alat bicara dibagi dalam dua bagian.
 Pertama, bagian yang bersifat statis, yaitu gigi, palatum dan tulang alveolar. Kedua yang bersifat dinamis, yaitu lidah, bibir, vulva, tali suara dan mandibula. Alat bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi suara penderita, misalnya pasien yang kehilangan gigi depan atas dan bawah. Kesulitan bicara dapat timbul, meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan bicara, artinya ia mampu kembali mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi lawan bicaranya.

3.    Perbaikan dan Peningkatan Fungsi Pengunyahan. 
Jika ada gigi yang hilang otomatis pola kunyah terganggu, atau terselipnya makanan di bagian yang tidak bergigi

4.      Pelestarian Jaringan mulut yang masih tinggal. 
Pemakaian geligi tiruan berperan dalam mencegah atau mengurangi efek yang timbul karena kehilangan gigi.

5.      Pencegahan Migrasi Gigi . 
Bila sebuah gigi dicabut atau hilang, gigi tetangganya dapat bergerak memasuki ruang kosong tadi. Migrasi seperti ini pada tahap selanjutnya menyebabkan renggangnya gigi lain. Dengan demikian terbukalah kesempatan makanan terjebak disitu, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental. Hal ini menjurus kepada peradangan jaringan periodontal serta dekalsifikasi permukaan proksimal gigi. Membiarkan ruang bekas gigi begitu saja akan mengakibatkan pula terjadinya overerupsi gigi antagonis dengan akibat serupa. Bila overerupsi ini sudah demikian hebat sehingga menyentuh tulang alveolar pada rahang lawannya, maka akan terjadi kesulitan untuk pembuatan protesa di kemudian hari.

6.      Peningkatan Distribusi Beban Kunyah. 
Hilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya beban oklusal pada gigi yang masih tinggal. Keadaan ini memperburuk kondisi periodontal, apalagi bila sebelumnya sudah ada penyakit periodontal. Akhirnya gigi jadi goyang dan miring, terutama ke labial untuk gigi depan atas. Bila perlekatan periodontal gigi-gigi ini kuat, beban berlebih tadi akan menyebabkan abrasi berlebih pula pada permukaan oklusal/insisal atau merusak restorasi yang dipakai. Pembuatan restorasi pada kasus seperti ini menjadi rumit dan perlu waktu lama. Overerupsi gigi pada keadaan tertentu dapat pula mengakibatkan terjadinya kontak oklusi premature atau interfernsi oklusal. Pola kunyah jadi berubah, karena pasien berusaha menghindari kontak prematur ini. Walaupun beban oklusal sekarang berkurang. Perubahan pola ini mungkin saja menyebabkan disfungsi otot kunyah.

7.      Manfaat Psikologik.
Terutama kehuilangan gigi depan dapat membawa dampak psikologik pada penderita yaitu karena estetika terganggu. Terutama berhubungan dengan profesi penderita yang harus selalu berhadapan dengan khalayak ramai, misal penyiar tv atau guru dan lain-lain.

8.      Pemulihan Fungsi Estetik

Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik biasanya karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya, berubah bentuk, susunan, warna maupun berjejalnya gigi geligi. Nampaknya banyak sekali pasien yang dapat menerima kenyataan hilangnya gigi, dalam jumlah besar sekalipun, sepanjang penampilan wajahnya tidak terganggu. Penderita dengan gigi depan malposisi,pr otr usif atau berjejal dan tak dapat diperbaiki dengan perawatanort odonti k, tetapi tetap ingin memperbaiki penampilan wajahnya, biasanya dibuatkan suatu geligi tiruani mi di at yang dipasang langsung segera setelah pencabutan gigi.