Gigi
tiruan sebagian lepasan
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Gigi Tiruan
Sebagian Lepasan
1. Definisi Mengenai Ilmu Prostetik, prostodonsia
Prostodontics diterjemahkan
sebagai prostodonsi atau prostodonsia yaitu ilmu geligi tiruan
atau ilmu gigi tiruan. Menurut ADA (Amnerican Dental Association), prostodonsi
adalah ilmu dan seni pembuatan suatu penggantian yang padan (=sesuai) bagi
hilangnya bagian korona gigi, satu atau lebih gigi asli yang hilang serta
jaringan disekitarnya agar supaya fungsi, penampilan, rasa nyaman dan kesehatan
yang terganggu karenanya dapat dipulihkan.
Protesa (=prosthesis)
dimaksudkan suatu penggantian buatan atau tiruan yang dibuat untuk menggantikan
salah satu bagian tubuh yang hilang atau memang lahir tidak ada; misalnya
tangan, kaki, mata, dsb.
Prostetik (=prosthetics)
adalah seni dan ilmu yang bersangkutan dengan pembuatan, pemasangan dan
perawatarn dengan suatu protesa.
CABANG ILMU PROSTODONSIA
1. Prostodonsia
Lepasan (Ilmu Geligi Tiruan Lepasan=Removable Prosthodontics)
2. Prostodonsi
Cekat ( Ilmu geligi Tiruan cekat= Fixed Prosthodontics)
3. Prostetik
Maxilo Fasial ( Maxillo Facial Prosthetics = prostetik yang berhubungan
mengenai wajah dan tulang rahang)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Prostodontics (Gigi Tiruan)
Gigi Tiruan (denture) adalah Suatu bentukan
gigi yang menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan
atau jaringan pendukungnya. Gigi tiruan cekat merupakan piranti prostetik
permanen yang melekat pada gigi yang masih tersisa, yang menggantikan satu atau
lebih kehilangan gigi. Jenis restorasi ini
telah lama disebut dengan gigi
tiruan jembatan (Shilingburg, dkk,1997).
2. Pembagian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan jaringan Pendukung
Berdasarkan jaringan pendukung
a. Tooth borne, yaitu
pendukung gigi tiruan adalah gigi asli
b. Tooth tissue borne,
yaitu pendukung gigitiruan adalah gigi
dan jaringan lunak
3. Perbedaan Gigi tiruan sebagan lepasan dan gigi tiruan cekat
1.
Gigi Tiruan Cekat (GTC)
Adalah pembuatan Gigi Tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi.
Adalah pembuatan Gigi Tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama dari restorasi.
2.
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTS)
Adalah Gigi Tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan/atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi dan/atau mukosa yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali. (Glossary of Prosthodontic terms, 1987).
Adalah Gigi Tiruan yang mengganti satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh gigi asli dan/atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi dan/atau mukosa yang dapat dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali. (Glossary of Prosthodontic terms, 1987).
Gigi Tiruan Sebagian
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, gigi tiruan dapat berupa gigi tiruan lepasan ataupun cekat. Gigi tiruan sebagian umumnya terdiri dari elemen gigi tiruan dari akrilik yang dilekatkan ke basis resin akrilik (semacam plastik) yang berwarna merah muda menyerupai gusi. Selain menggunakan basis akrilik, bisa juga menggunakan kerangka logam, yang menawarkan kelebihan yang lebih banyak dibandingkan gigi tiruan dengan basis akrilik.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, gigi tiruan dapat berupa gigi tiruan lepasan ataupun cekat. Gigi tiruan sebagian umumnya terdiri dari elemen gigi tiruan dari akrilik yang dilekatkan ke basis resin akrilik (semacam plastik) yang berwarna merah muda menyerupai gusi. Selain menggunakan basis akrilik, bisa juga menggunakan kerangka logam, yang menawarkan kelebihan yang lebih banyak dibandingkan gigi tiruan dengan basis akrilik.
- Gigi tiruan sebagian lepasan
|
|
Gigi
tiruan sebagian lepas untuk rahang atas, elemen gigi dari akrilik dengan
kerangka logam (metal partial denture). Gigi tiruan jenis ini relatif lebih
nyaman bagi pasien.
(www.youngfamilydentistry.org)
|
Gigi
tiruan sebagian lepas untuk rahang atas, dengan basis akrilik
yang berwarna merah muda, menyerupai gusi, dengan bantuan cengkeram dari
logam yang akan memegang gigi penjangkaran supaya gigi tiruan tidak akan
lepas saat pasien mengunyah makanan
(www.drjoygraham.com)
|
Gigi tiruan sebagian cekat
Gigi tiruan jenis ini tidak dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien karena dicekatkan ke gigi dengan menggunakan semen kedokteran gigi, lebih dikenal dengan istilah mahkota tiruan / dental crown dan mahkota tiruan jembatan /dental bridge.
Gigi tiruan jenis ini tidak dapat dilepas pasang sendiri oleh pasien karena dicekatkan ke gigi dengan menggunakan semen kedokteran gigi, lebih dikenal dengan istilah mahkota tiruan / dental crown dan mahkota tiruan jembatan /dental bridge.
- Mahkota tiruan (dental crown)
Crown dibuat pada kasus dimana mahkota gigi sudah rusak, atau pada gigi yang
sudah dirawat saluran akar.Crown menutupi seluruh bagian mahkota
gigi yang sebelumnya sudah diasah terlebih dahulu.
|
Ilustrasi
mahkota tiruan penuh pada gigi depan rahang atas. Gigi yang akan dipasang crown terlebih
dulu diasah, kemudian crown dilekatkan dengan menggunakan
semen khusus kedokteran gigi
|
- Mahkota tiruan jembatan (dental bridge)
Bridge dibuat untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang,
dengan menggunakan gigi di sebelah gigi yang hilang sebagai penjangkaran.
Gigi di sebelah gigi yang hilang akan diasah, lalu dipasangkan mahkota tiruan.
Crown dapat terbuat dari logam (all metal), porselen (all
porcelain), resin akrilik, atau paduan logam dengan porselen (porcelain-fused-to-metal
crown/PFM) atau bahan resin komposit dengan penguatan fiber. Yang paling sering
digunakan adalah PFM crown, karena paling menyerupai tampilan gigi asli dengan
kekuatan yang baik untuk menahan tekanan kunyah
4. Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Menurut Prayitno (dalam Taqwim 2008), tujuan dari perawatan
gigi tiruan jembatan yaitu :
1. Mencari Keserasian
oklusi.
Harus ada keserasian geligi terhadap sendi temporomandibula.
Ini terjadi kalau mandibula dapat menutup langsung dalam oklusi sentris tanpa
danya kontak prematur mandibula. Jadi terdapat keserasian antara geligi dengan
sendi dan otot kunyah. Keadaan seperti ini disebut keserasian oklusi.
2. Peningkatan Fungsi
Bicara / Fonetik Alat bicara dibagi dalam dua bagian.
Pertama, bagian yang
bersifat statis, yaitu gigi, palatum dan tulang alveolar. Kedua yang bersifat
dinamis, yaitu lidah, bibir, vulva, tali suara dan mandibula. Alat bicara yang
tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi suara penderita, misalnya
pasien yang kehilangan gigi depan atas dan bawah. Kesulitan bicara dapat
timbul, meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini geligi tiruan dapat
meningkatkan dan memulihkan kemampuan bicara, artinya ia mampu kembali
mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi lawan
bicaranya.
3. Perbaikan dan Peningkatan Fungsi
Pengunyahan.
Jika ada gigi yang hilang otomatis pola kunyah terganggu, atau
terselipnya makanan di bagian yang tidak bergigi
4. Pelestarian Jaringan
mulut yang masih tinggal.
Pemakaian geligi tiruan berperan dalam mencegah
atau mengurangi efek yang timbul karena kehilangan gigi.
5. Pencegahan Migrasi
Gigi .
Bila sebuah gigi dicabut atau hilang, gigi tetangganya dapat bergerak
memasuki ruang kosong tadi. Migrasi seperti ini pada tahap selanjutnya
menyebabkan renggangnya gigi lain. Dengan demikian terbukalah kesempatan
makanan terjebak disitu, sehingga mudah terjadi akumulasi plak interdental. Hal
ini menjurus kepada peradangan jaringan periodontal serta dekalsifikasi
permukaan proksimal gigi. Membiarkan ruang bekas gigi begitu saja akan
mengakibatkan pula terjadinya overerupsi gigi antagonis dengan akibat
serupa. Bila overerupsi ini sudah demikian hebat sehingga menyentuh tulang
alveolar pada rahang lawannya, maka akan terjadi kesulitan untuk pembuatan
protesa di kemudian hari.
6. Peningkatan Distribusi
Beban Kunyah.
Hilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya
beban oklusal pada gigi yang masih tinggal. Keadaan ini memperburuk kondisi
periodontal, apalagi bila sebelumnya sudah ada penyakit periodontal. Akhirnya gigi
jadi goyang dan miring, terutama ke labial untuk gigi depan atas. Bila
perlekatan periodontal gigi-gigi ini kuat, beban berlebih tadi akan menyebabkan
abrasi berlebih pula pada permukaan oklusal/insisal atau merusak restorasi yang
dipakai. Pembuatan restorasi pada kasus seperti ini menjadi rumit dan perlu
waktu lama. Overerupsi gigi pada keadaan tertentu dapat pula mengakibatkan
terjadinya kontak oklusi premature atau interfernsi oklusal. Pola
kunyah jadi berubah, karena pasien berusaha menghindari kontak prematur ini.
Walaupun beban oklusal sekarang berkurang. Perubahan pola ini mungkin saja
menyebabkan disfungsi otot kunyah.
7. Manfaat Psikologik.
Terutama kehuilangan gigi depan dapat membawa dampak
psikologik pada penderita yaitu karena estetika terganggu. Terutama berhubungan
dengan profesi penderita yang harus selalu berhadapan dengan khalayak ramai,
misal penyiar tv atau guru dan lain-lain.
8. Pemulihan Fungsi
Estetik
Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik
biasanya karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya, berubah
bentuk, susunan, warna maupun berjejalnya gigi geligi. Nampaknya banyak sekali
pasien yang dapat menerima kenyataan hilangnya gigi, dalam jumlah besar
sekalipun, sepanjang penampilan wajahnya tidak terganggu. Penderita dengan
gigi depan malposisi,pr otr usif atau berjejal dan tak
dapat diperbaiki dengan perawatanort odonti k, tetapi tetap ingin
memperbaiki penampilan wajahnya, biasanya dibuatkan suatu geligi tiruani mi di at yang
dipasang langsung segera setelah pencabutan gigi.